Copyright © 2015 Nasrullah. Powered by Blogger.

Terjebak ditengah hempasan air

Wow dari judul nih terdengar serem banget. Terjebak di tengah hempasan air, udah seperti bencana besar nih. Pasti banyak yang mikir ada Tsunami di tempat saya ya, padahal sebenarnya tidak. Hempasan air kali ini bisa dibilang merugikan dan bisa dibilang juga menguntungkan sesuai dengan pendapat masing-masing orang. Dan juga hempasan ini sering terjadi dimana-mana kok. Yaitu adalah... jeng...jeng... jawabannya adalah hujan. Yeeeeeeeeeeee... gak lucu ya. Ya udah deh.

Kalau diganti kata hempasan air dengan hujan pada judul akan berubah menjadi terjebak di tengah hujan. Kalau dipikir-pikir hujan itu ada istilah tengah, pinggir, atas, bawah, depan atau yang lainnya gak. Kalau emang benar gak ada berarti saya yang error. Oke dah langsung masuk ke cerita aja.

Awalnya sekitar jam 11.00 WITA pagi, saya disuruh ke sekolah untuk persiapan acara pentas seni dan saya kena bagian penata musik padahal gak ngerti yang namanya musik. Tapi namanya dipercayakan untuk bagian tersebut ya udah dilaksanakan. Selepas habis nonton sepak bola antara jepang dan pantai gading yang dimenangkan pantai gading dengan skor 1 - 2, padahal saya dukung jepang karena wakil asia (Jadi bahas bola). Pergi saya ke sekolah sekitar jam hampir dua belas dengan perut keroncongan belum di isi.

Sesampainya disana, sudah nampak banyak sekali orang yang tujuannya mungkin sama seperti saya untuk ke sekolah. Tujuannya itu yaitu untuk mempersiapkan acara pentas seni yang hanya di selenggarakan oleh anak-anak kelas XI IPA. Kenapa kelas lain tidak ? Karena guru pengajar keseniannya beda jadi beda juga sistem mengajarnya. Semua siswa sangat antusias sekali mengadakan acara tersebut karena ini merupakan nilai terakhir. Mungkin cuma saya yang malas-malasan mengadakan lomba tersebut.

Awalnya saya cuma diluar kelas duduk melihat teman saya yang lagi menghapal naskah drama yang akan dibawakan. Ditambah lagi musik luar negeri yang terdengar dimana-mana. Saya pun masuk ke kelas dan melihat teman-teman sedang latihan modeling. Baru saja masuk saya langsung di suruh untuk mengedit sebuah lagu untuk soundtrack modeling nanti. Dengan penghayatan serius akhirnya selesai membuat lagu editan tersebut dengan kurun waktu lima belas menit, lama juga. Setelah itu juga harus menghapal potongan musik untuk drama. Yang dihapal yaitu kapan dan disaat dialog mana saya harus memainkan musik tersebut. Baru sebentar sudah mulai hapal karena cuma beberapa potong lagu saja jadi mudah hapal.

Tapi lama-kelamaan perut saya demo minta makan. Bingung mau makan dimana dan dengan siapa, malu kalau sendirian. Dan juga cuacanya cukup menghawatirkan karena langit sudah mulai menghitam. Dan tak lama terdengar suara di telinga ku.

"Hey, makan bakso yuk" kata teman saya
"Dimana, kalau jauh sempat hujan" tanya saya
"Di depan penjara sana, ayo cepat nanti kehujanan" jawab dia.

Langsung kami berempat pergi ke tempat makan bakso yang dimaksud yaitu sekitar 1 km dari sekolah saya. Kami buru-buru karena langit sudah mulai menjatuhkan air. Dengan ekspresi kecewa kami setiba disana karena tempat bakso yang dimaksud tersebut sedang tutup. Kami pun berencana ke tempat bakso lain yang jaraknya 3 km dari tempat tersebut. Tetapi air hujan semakin banyak berjatuhan. Dan disaat perjalan sudah mencapai 80% sampai ke tempat tujuan, kami pun berbelok ke sebuah sekolah dasar untuk berteduh di tempat parkirnya.

Lama sekali disana tapi hujan tak berhenti juga dan kami pun semakin lapar. Salah satu dari teman mengeluarkan beberapa bungkus makanan kecil untuk cemilan. Tak lama makanan tersebut dengan sekejab sudah habis oleh gigi-gigi pemangsa yang sedang lapar. Mau pakai jas hujan tetapi cuma satu yang bawa dan teman yang satunya membawa juga tetapi berada di kelas. Dan akhirnya salah satu teman saya berinisiatif untuk mengambil jas hujan yang lainnya dengan jas hujan yang ada karena kami memerlukan dua buah jas hujan. Sekitar lima belas menit teman saya datang membawa dua jas hujan sekaligus padahal perlu cuma satu. Saya pun memakai jas hujan tersebut dan kami segera menuju ke tempat bakso yang dimaksud.

Sesampai disana yang kebetulan tempat duduknya pada kosong mungkin karena hujan. Tetapi padahal waktu hujan seperti ini sangat enak kalau makan yang hangat-hangat yaitu bakso ditambah dengan teh hangat sehingga dingin dan lapar kala itu sudah pergi jauh entah kemana. Bakso yang makan pun habis sudah masuk kedalam perut kami dan kami pun segera bayar lalu kembali ke sekolah.

Dengan menggunakan jas hujan kembali karena hujan masih lebat dan juga buru-buru karena kami di tunggu oleh yang lainnya di kelas karena kami lama sekali di luar, mungkin sekitar satu jam lebih. Dan kami pun sampai dengan selamat. Sudah sampai sini dulu cerita dari saya. Gara-gara kehujanan sampai sekarang saya masih sakit kena demam. Huh :( . -N
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment

Tulislah Beberapa Patah Komentar Kalian :)