Copyright © 2015 Nasrullah. Powered by Blogger.

Mengapa sial selalu menghampiriku ?

Sudah hampir tiga minggu aku gak ngeblog dan bikin tangan aku gatal ingin mencet keyboard lagi dan baru ini kesampaian. Gak ngeblog karena masalah pendidikan, menjalankan try out untuk persiapan ujian nasional. Pendidikan itu penting guys (kalimat tak padu). Ok kita langsung to the point aja.

Semua orang pasti pernah mendapatkan kesialan, salah satunya aku sendiri. Kalau aku bukan pernah lagi tapi sering menerima kesialan. Entah kenapa sial selalu menghampiriku bahkan ada dalam satu hari penuh (24 jam) terkena sial yang beruntun. Tapi dulu sih sekitar bulan Agustus tahun 2014 yang lalu, gak apa-apa kan aku ceritakan biar kalian gak sial kayak aku
.
Awalnya yaitu suatu pagi dihari Selasa dan aku bangun kesiangan gara-gara internetan sampai larut malam. Bergegas aku mandi dan berpakaian. Saat sudah rapi berpakaian ternyata perut mules dan harus ke WC untuk mengatasinya. Tetapi saat sampai di WC ternyata cuma kentut doang -_- (sial-1). Merasa sudah terlambat, aku menaiki motor dengan cepatnya. Karena disaat seperti itulah jiwa balap terpendam kita muncul dan hampir aja nabrak orang yang mau menyeberang.

Jarak rumah aku dengan sekolah yaitu 6 km yang biasanya ditempuh 20 menit, kali ini Cuma 10 menit. Sampai disekolah dengan wajah penuh kepastian dan tetap saja terlambat.Terpaksa harus menjalani hukuman berjalan jongkok satu keliling penuh lapangan upacara kira-kira 100 m + di liat siswa lain, pokoknya malu tingkat dewa (sial-2).


Melepas malu aku langsung kedalam kelas dan ditanya-tanya kenapa bisa terlambat, sok perhatian banget sama aku. Untung guru masih belum masuk kedalam kelas jadi tidak dihukum lagi. Tapi gak lama guru yang mengajarkan pelajaran fisika masuk ke kelas kami. Guru fisika kami memang terkenal humoris tapi juga suka mencubit siswa yang salah saat pelajaran beliau. Entah kenapa aku bersama 4 teman cowok di kelas ku dipanggil ke depan, padahal kami merasa tidak melakukan kesalahan apapun. Tiba-tiba muncul seorang guru lain yang masuk ke kelas kami dengan membawa gunting ditangannya. Dan ternyata beliau ingin memotong-motong kami dengan ganasnya dan yang dipotong adalah rambut kami karena sudah panjang. Rambut kami dipotong tidak begitu rapi sehingga memalukan kalau dilihat (sial-3). Untung saat itu membawa topi jadi tidak terlalu malu. Dan siswa kelas lain juga memakai topi untuk menutupi malunya (untung banyak teman yang seperti aku juga).

Pulang sekolah dan sampai dirumah, setelah makan siang aku berencana untuk merapikan potongan rambut di salon normal bukan salon banci. Setelah itu aku langsung ke tempat tujuan yaitu salon yang bernama salon sari. Aku berangkat menggunakan sepeda motor. Selang berjalan sekitar 1 km, tiba-tiba saja ban belakang sepeda motor aku jadi flat atau rata atau kempes (sial-4). Untung saja aku gak ngebut, coba kalo ngebut gak cuma ban yang bocor tapi kepala juga. Dan yang lebih untung lagi, jarak 30 m dari posisi aku, terlihat label bertuliskan tambal ban. Gak tau apakah itu kebetulan atau apa ? yang penting bannya ditambal.

Selesai nambal ban, langsung tuh ke salon dan terpaksa mengantri. Aku harus menunggu dua orang lagi karena aku giliran ketiga (kalimat tak penting). Setelah 20 menit baru sampai digiliranku dan tukang potong ramputnya melihat sambil memancarkan senyum, tapi senyumnya senyum kampret. Aku tahu senyum itu menahan tawa melihat rambutku yang tak simetris (tak beraturan). Tanpa kompromi dia langsung potong rambut aku tanpa terlebih dahulu menanyakan gaya rambut yang aku inginkan.
"Kok main potong aja, gak ditanyain dulu mau potongan gimana ?" tanya aku.
"Pasti gaya tentara kan, sama kayak pelanggan-pelanggan sebelumnya" jawab dia.
"Kalau boleh tahu bisa gak ya rambutnya gak usah dipotong tapi disambung biar rambutku kayak kemarin lagi ?"
"Ya bisa sih tapi ini kan tempat potong rambut bukan tempat sambung rambut"
"Iya juga ya" benak aku.

Selesai dari salon dengan gaya rambut seperti mau daftar akademi polisi atau militer aku pulang kerumah dan Alhamdulillah selamat. Untung saja gak ada sial yang ke lima cuma sampai empat aja. Aku tak tahu jawaban dari pertanyaan judul postingan ini sampai sekarang. Mungkin hanya cobaan saja. Bye

14 Comments:

  1. Sial beud ya, tapi yang paling sial sih yang ban kempes itu. Paling males kalo udah ngalamin ban kemepes, untungnya deket ama tambal ban

    ReplyDelete
  2. Ada satu lagi, tuh dapet senyuman dr abang tukang potong rambut, senyum kampret...prett :D

    ReplyDelete
  3. gak apa-apalah gaya militer juga siapa tau nanti beneran jadi militer, jadi latihan dulu XD

    ReplyDelete
  4. Disetiap kesialan pasti ada sial yang lebih berat :D

    ReplyDelete
  5. Itu mah bukan sial. cobaan. xD Tapi kalo yang di-PHP-in perut, itu termasuk boleh lah. Kalo yang potong rambut, itu ada keuntungannya, bisa mengetahui bahwa di tempat potong rambut nggak bisa nyambung rambut. eh, iya nggak sih?

    ReplyDelete
  6. Setuju sama si Haw. Itu adalah cobaan, Anak Muda.. :D

    ReplyDelete
  7. namanya juga orang hidup pasti ada sial nya kalo ga pe ngen sial mati aja obat asam lambung

    ReplyDelete

Tulislah Beberapa Patah Komentar Kalian :)