Akhirnya Saya Lulus SMA
Lulus adalah kata yang terdiri dari lima huruf yang menentukan kita, apakah lanjut ke jenjang lebih tinggi (lulus) atau harus mengulang lagi satu tahun (tidak lulus). Disini saya akan menjelaskan sedikit cerita saat hari pengumuman kelulusan.
Cerita berawal saat saya dirumah sendiri tanpa ada yang menemani karena ayah kerja, ibu menghadiri undangan Isra Mi'raj. Saat itu saya sangat minim info tentang kelulusan di sekolah SMA saya sendiri. Saya hanya tahu kalau pengumuman itu hari Jum'at tanggal 15 mei 2015 Pukul 4 sore. Untuk memastikannya saya bertanya lagi kepada teman saya lewat chat di facebook. Saya pun kaget karena ada info yang saya tidak tahu yaitu pengumumannya harus didampingi orang tua. Saya pun bingung karena orang tua saya tidak ada satupun yang dirumah padahal jam sudah menunjukan pukul 15.45. Dengan nekat saya jemput ibu saya di acara Isra Miraj (Padahal acaranya belum selesai). Untung saja ibu saya mau saya ajak kesekolah. Mungkin maksud membawa orang tua adalah agar tidak terjadi hal-hal yang aneh (coret-coret seragam, konvoi dll).
Saya pun langsung ke sekolah saya yang berjarak 5 km bersama ibu saya tadi. Dengan hati yang sedikit gugup dan deg-degan akhirnya saya sampai juga. Disana tampak sudah banyak siswa lain (karena telat udah pukul 16.15) dan juga ada polisi yang bertugas disana.
Saya dan ibu saya langsung menuju kelas saya tempat pengumuman kelulusan tersebut. Pembagian diurutkan menurut A-Z jadi saya kena urutan ke 25. Melihat beberapa siswa yang duluan mendapatkan surat keterangan lulus, tampak senang mereka dan sepertinya mereka lulus. Saya pun semakin tegang menunggu giliran saya. Akhirnya nama saya dipanggil dan ibu saya yang mengambilnya. Ibu saya tampak sedikit diceramahi oleh guru saya dan mendekati saya dengan sedikit senyuman. Dan Alhamdulillah ternyata saya lulus dan mendapatkan peringkat 3 tertinggi nilai UN di sekolah saya. Saya pun bertanya kepada ibu saya apa yang dikatakan oleh guru saya tadi.
Katanya : "Anak ibu itu pintar jadi jangan tidak kuliah kan ya kalau bisa di kedinasan jika anak ibu tidak mau kuliah jewer saja telinganya".
Saya pun berterimakasih kepada guru saya yang memberikan motivasi untuk saya. Tapi kabar buruknya sekolah saya tidak lulus 100% (Ada 8 siswa yang tidak lulus).
Hari itu saya lega sekali. Walaupun saya sudah lulus SMA tetapi saya tetap belajar untuk SBMPTN (ketahuan tidak lulus SNMPTN), saya ambil jurusan Matematika & Fisika MIPA di Universitas Lambung Mangkurat. Dan juga saya daftar di STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik), tinggal menunggu pengumumannya. Semoga saya bisa diterima di Perguruan Tinggi tersebut. Dan buat kamu juga yang sama seperti saya semoga diterima di Perguruan Tinggi yang kalian inginkan. Terima kasih #Nasrullah